Di bawah sinar bulan purnama yang temaram, dua pendekar muda berdiri saling berhadapan. Asta, ksatria sihir dari Kerajaan Clover, menggenggam pedang anti-sihir raksasa yang berat namun mematikan. Di sisi lain, Tanjiro Kamado, pemburu iblis dari Korps Pembasmi Iblis, memegang pedang nichirin berapi-api, matanya memancarkan keyakinan dan tekad yang tak tergoyahkan.
Pertarungan dimulai dengan ledakan kecepatan dari Asta. Mode Black Asta membungkus tubuhnya dengan aura hitam yang mencekam. Ia melompat, menghantam tanah hingga retak, lalu meluncurkan tebasan kuat ke arah Tanjiro. Namun, Tanjiro segera mengaktifkan Hinokami Kagura (Tari Dewa Api), mengayunkan pedangnya dalam gerakan berapi yang memotong udara dan menghalau serangan mematikan itu.
Keduanya menunjukkan strategi bertarung yang sangat berbeda. Asta mengandalkan kekuatan fisik murni, refleks luar biasa, dan kemampuan anti-sihir yang mampu meniadakan segala bentuk energi magis. Ia terus bergerak agresif, menyerang tanpa memberi celah sedikit pun. Sementara itu, Tanjiro mengandalkan teknik pernapasan yang terlatih, insting tajam, dan semangat juang yang memungkinkannya membaca setiap gerakan lawan dengan cepat untuk mencari peluang serangan balasan.
Ketegangan memuncak saat Tanjiro menggabungkan Water Breathing dan Hinokami Kagura. Pedang nichirin miliknya tampak berubah menjadi gelombang air yang menyala api, menghasilkan tebasan indah namun mematikan. Serangan itu nyaris mengenai Asta, namun sang ksatria sihir memutar pedang anti-sihirnya dalam jurus Black Hurricane, menciptakan badai energi hitam yang menghempaskan Tanjiro ke belakang.
Di akhir pertarungan, keduanya terengah-engah namun masih berdiri tegak. Asta tersenyum, mengakui keberanian dan teknik luar biasa Tanjiro. Tanjiro pun membalas dengan rasa hormat, memuji kekuatan fisik dan daya tahan Asta yang di luar nalar. Pertarungan itu tak berakhir dengan kekalahan, melainkan dengan persahabatan dan rasa saling hormat—dua pahlawan dari dunia berbeda yang sama-sama berjuang demi melindungi orang-orang yang mereka cintai.